Ahmad Yusuf, Sosok Muda Inspiratif Mengabdi Untuk Masyarakat

Ahmad Yusuf, Sosok Muda Inspiratif Mengabdi Untuk Masyarakat

0
BAGIKAN

Banteninfo(Pandeglang),- Menjelang Pesta Demokrasi April 2019 mendatang, banyak kalangan muda yang memilih terjun ke dunia Politik. Di Kabupaten Pandeglang, Caleg muda Dapil 5 (Labuan, Carita, Pagelaran, Patia, Sukaresmi) Ahmad Yusuf resmi mencalonkan diri dan siap memberikan perubahan untuk Masyarakat.

Ahmad Yusuf, sosok pemuda inspiratif yang berasal dari Kp Bantar panjang Desa Banyu Biru kecamatan Labuan ini dengan modal semangat dan pengalamannya untuk mengabdikan diri dan terus memperjuangkan hak-hak rakyat melalui momentum tahun politik 2019 mendatang. Politisi Muda dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang  mengungkapkan berani terjun ke politik adalah jalan terbaik, baginya hal tersebut adalah sebuah pengabdian kepada masyarakat.

Ahmad Yusuf S.sy yang sekaligus mahasiswa pasca sarjana UIN SMH Banten mengungkapkan dirinya terjun langsung dalam kostestasi politik sebagai wujud pengabdian atas aspirasi dari kaum-kaum muda, katanya.

Baca Juga :   Mahasiswa Banten Sebut, Kehadiran Jokowi Ke Pandeglang Pencitraan Menjelang Pilpres 2019

“Saya atas nama kaum-kaum muda dengan keberanian sikap untuk mewakafkan diri dalam mengabdi kepada masyarakat dalam berbagai bidang bahwa anak muda harus menjadi garda terdepan,” Katanya.

Dirinya juga mengungkapkan melihat kondisi wilayah di dapil 5 pandeglang. (labuan, pagelaran, carita, patia, sukaresmi) sangat kurang tersentuh oleh pemerintah, maka sebagai pemuda harus menjadi pelopor perubahan di masyarakat, atas dasar itu dengan penuh keyakinan pemuda mengabdi adalah harga mati membangun negri dalam mengawal demokrasi dan terlibat berkontribusi langsung menjadi calon wakil rakyat, tutupnya.

“Kondisi Dapil lima itu daerah agraris hampir mayoritas masyarakat bertani(buruh tani). Kata Yusuf Dari potensi pertanian, jika di kelola dan di berdayakan serta di suport oleh pemerintah baik eksekutif atau legislatif ini akan menjadi salah satu potensi pertanian yg menjanjikan,”

Baca Juga :   Rusaknya Situs Salakanagara dan Mitos Syeikh Jangkung

Namun, rendahnya respon pemerintah terkait akses infrastruktur pertaniah yg kurang, menyebabkan para petani kesulitan utk menjual hasil tani nya. Hal ini juga di tambah harga pupuk yg mahal menjadi salah satu faktor rendahnya hasil tani yg di hasilkan.

“Banyak warga mengeluh dan tidak bertani akibat benih dan pupuk yg mahal tidak sesuai dengan harga jual dan ongkos angkut barang jasil tani. Dalam hal ini kiranya perlu pemerintah memprioritaskan infrastruktur pertanian utk para petani.” tutupnya . (*/GB)

TINGGALKAN KOMENTAR